Kamis, 18 Agustus 2011

BISNIS yang SELALU UNTUNG


Anda sudah kenal matematika umum bahwa 10-1=9, 10-2=8,10-3=7 sempurnakan perhitungan anda dengan perhitungan yang pasti, yang haq, yang sudah ditunjukkan Allah didalam Al Qur’anul Karim, tentang fadhilah bersedekah. Allah memberikan kelimpahan pahala kebaikan atas bersedekah. Sedekah 1 akan diberi balasan oleh Allah 10 kebaikan kepada orang yang bersedekah pada hari-hari biasa. Akan diberi balasan 70 kebaikan pada bulan Romadhon dan akan dibalas dengan 1000 bulan atau setara dengan 30000 hari pada saat lailaitul Qodar.
Jika kita formulasikan dalam persamaan akan menjadi 10-1=19,10-2=28, 10-3=37 dan seterusnya. Tapi didalam dada manusia selalu dibisiki syaithon apa iya benar dan bebagai was-was untuk tidak ikhlas, padahal syaithon paling takut pada orang yang ikhlas. Karena orang ikhlas dikasihi Alloh. Orang ikhlas tidak takut dan tidak ragu serta yakin bahwa Alloh selalu benar, Alloh tidak pernah mengingkari janjiNya.
Wahai sahabatku, keinginanmu untuk kaya adalah hal yang sangat mudah bagi Alloh. Maka berhusnudhonlah. Upayakan untuk tidak menghitung harta yang akan kau gunakan untuk keperluan hidupmu dengan apa adanya,tapi tetaplah bersyukur dan bersedekah. Pasti kau akan kaya seperti yang kau rasakan bahwa Allah maha kaya, adalah kecil bagi Allah untuk mewujudkan impian-impianmu. Tetap tenanglah hidup bersama Alloh dan aplikasikan perhitungan Alloh pada kehidupanmu
Kultur Islami
Sahabatku, pilihlah kultur yang membawa sahabat enjoylife. Saling bahu-membahu meniti jalan Alloh. Coba perhatikan cuplikan kultur ini
Rosululloh pernah melakukan sholat qodlo’ yaitu melakukan sholat fardhu karena pada waktu yang telah ditentukan beliau udzur melakukan. Jika ada seseorang meninggal karena sakit, pada waktu sakit ia tidak mampu melakukan sholat, maka tentu ia tidak bisa melakukan sholat qodlo sendirikan? Keluarganya meminta tolong sahabat untuk melakukan sholat qodlo’. Apakah sahabat mau? Apakah sahabat mendapat pahala kebaikan? Jawabnya menurut kultur islami adalah mau. Jika sahabat melakukan sholat qodlo’ mendapat pahala dan sahabat sedekahkan kepada sahabat yang meninggal tadi, maka Allah akan memberikan imbalan 10kali pahala sahabat tadi kepada sahabatkan? masyaAlloh luarbiasa indahnya kultur tersebut.
Apakah kultur sahabat tidak pernah menyedekahkan kebaikan kepada sahabat lain yang telah meninggal? Dengan membacakan tahlil atau sholawat atau kalimah toyibah lain? Bagaimana dengan pertanyaan malaikat dialam kubur nanti: siapakah sahabatmu? Sedangkan sahabat tidak pernah memberi sedekah kepada para pendahulu, para kekasih Alloh yang setiap saat berdzikir kepa Alloh atau bahkan sampai kepada Rosululloh? Cobalah sahabat renungkan
Kultur sahabat sangat erat berkait satu sama lain, yang suatu saat kelak akan dipertemukan dalam keadaan yang tiada saling terhubung kecuali amal kebaikanya. Apakah sahabat juga ingin berkumpul dengan para Aulia kekasih-kekasih Allah, para sahabat pengikut setia Rosululloh, atau bahkan Rosululloh saw dan para nabi?
Pernahkah sahabat berdo’a “Ya Alloh berikanlah kepadaku kecintaan kepadaMu, dan kecintaan kepada orang-orang yang mencintaiMu, dan berikanlah kepadaku kecintaan kepada amalan yang mendekatkan aku kepada cintaMu”? Allohumma inni as aluka hubbaka, wahubba man yuhibbuka, wahubba ‘amalan yuqoribbuni ‘alaa hubbika…ayo sahabatku, kita bersama memahami Islam dengan aplikatif pada kultur yang mendekatkan kita dengan Alloh swt.
Pola kehidupan
Dalam kehidupan dunia ini tidak ada yang perlu ditakuti. Semua aspeknya berisi permainan dan tipuan belaka. Bagaimana mensiasatinya? Kita tentukan pola dasar kita. Kekayaan adalah rezeki dari Ar Rozaq, bukan sahabat yang menentukan. Kecukupan bukan karena usaha yang kita lakukan, tapi dari Al Kafii. Jika sahabat menganggap kehidupan ini terukur dengan materi yang sahabat miliki, maka sahabat telah mengingkari kehidupan sahabat sendiri.
Sahabat berasal dari nutfah yang bermula dari makanan dimuka bumi hasil fotosintesis CO2+H2O dengan bantuan sinar matahari dalam klorofil. Pertanyaanya pernahkah tanaman merencanakanya untuk itu? Sahabat semua kehidupan kita adalah bagian dari scenario besar Alloh swt tentang jagad raya, setelah itu kita semua kembali dalam keadaan ruh. Dan…jasad/materi kita akan menjalani scenario alam berikutnya
Salam, kita nantikan seri berikutNya…IsyaAlloh..